Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) membebaskan tarif jembatan tol Suramadu. Jembatan yang dibangun menggunakan dana APBN tersebut digratiskan setelah masa operasi yang diberikan ke PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sudah habis.
Pembebasan tarif jembatan tol Suramadu tersebut kemudian direspons oleh Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Sandiaga mengaku akan mengkaji pembebasan tarif jalan tol lainnya jika terpilih sebagai Wakil Presiden periode selanjutnya.
Menanggapi wacana Sandiaga tersebut, Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk Tito Sulistio angkat bicara. Menurut Tito, pembebasan tarif jalan tol hanya bisa dilakukan oleh pemerintah jika biaya pembangunannya menggunakan APBN. Bukan menggunakan investasi swasta.
"Kalau pemerintah mau gratisin kapan saja, suka-suka dia. Pemerintah bikin jalan tol dikelola Jasa Marga. Tapi kalau swasta jangan begitu dong!” ungkap Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (5/11).
Tol Jembatan Suramadu, Surabaya
Tito mengaku kecewa dengan wacana penggratisan tol tersebut. Sebab menurutnya wacana tersebut memberikan sentimen negatif pada bisnis tol. Selain itu, adanya wacana tersebut juga menimbulkan ketidakpastian bagi investor. Seolah-olah, investor menghadapi masa depan yang buruk. Tito bahkan bercerita, saat ini pihaknya tengah mencari dana untuk pembangunan tol. Namun, adanya wacana tersebut membuat investor juga bertanya-tanya dengan masa depan proyeknya.
“Menambah uncertainty. Musuh kita sekarang itu uncertainty. Gue enggak bicara jalan tol, tapi segala macam. Ada uncertainty di ekonomi kita yang enggak pernah tahu, orang itu mau cari stabilitas,” ujarnya.
Untuk itu Tito pun berharap, para pemimpin ataupun para calon pemimpin, bisa memberikan statemen yang memberikan dampak positif bagi iklim investasi di masa depan.
“Jadi intinya seorang pemimpin dan calon pemimpin kalau bicara dampaknya besar kepada pasar swasta. Jadi kalau bisa selalu berikan impresi masa depan itu lebih baik, lebih bagus, agar swasta lebih bisa bergerak,” tandasnya.
Pembebasan tarif jembatan tol Suramadu tersebut kemudian direspons oleh Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Sandiaga mengaku akan mengkaji pembebasan tarif jalan tol lainnya jika terpilih sebagai Wakil Presiden periode selanjutnya.
Menanggapi wacana Sandiaga tersebut, Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk Tito Sulistio angkat bicara. Menurut Tito, pembebasan tarif jalan tol hanya bisa dilakukan oleh pemerintah jika biaya pembangunannya menggunakan APBN. Bukan menggunakan investasi swasta.
"Kalau pemerintah mau gratisin kapan saja, suka-suka dia. Pemerintah bikin jalan tol dikelola Jasa Marga. Tapi kalau swasta jangan begitu dong!” ungkap Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (5/11).
Tol Jembatan Suramadu, Surabaya
Tito mengaku kecewa dengan wacana penggratisan tol tersebut. Sebab menurutnya wacana tersebut memberikan sentimen negatif pada bisnis tol. Selain itu, adanya wacana tersebut juga menimbulkan ketidakpastian bagi investor. Seolah-olah, investor menghadapi masa depan yang buruk. Tito bahkan bercerita, saat ini pihaknya tengah mencari dana untuk pembangunan tol. Namun, adanya wacana tersebut membuat investor juga bertanya-tanya dengan masa depan proyeknya.
“Menambah uncertainty. Musuh kita sekarang itu uncertainty. Gue enggak bicara jalan tol, tapi segala macam. Ada uncertainty di ekonomi kita yang enggak pernah tahu, orang itu mau cari stabilitas,” ujarnya.
Untuk itu Tito pun berharap, para pemimpin ataupun para calon pemimpin, bisa memberikan statemen yang memberikan dampak positif bagi iklim investasi di masa depan.
“Jadi intinya seorang pemimpin dan calon pemimpin kalau bicara dampaknya besar kepada pasar swasta. Jadi kalau bisa selalu berikan impresi masa depan itu lebih baik, lebih bagus, agar swasta lebih bisa bergerak,” tandasnya.
