Tokoh Di Belakang Ma'ruf Amin Ternyata Bukan Orang Sembarangan. Jika Saja Prabowo Tau



Perhatian publik saat ini tertuju pada cawapres Jokowi , KH Ma'ruf Amin yang secara mengejutkan dpilih oleh Jokowi menjadi Cawapresnya. Pasalnya tidak ada yang menduga sebelumnya. Semua orang sempat terkecoh karna yang ramai dibicarakan sebelum deklarasi adalah Prof. Mahfud MD.

Siapakah KH Ma'ruf Amin ? Setelah mengetahui jati dirinya , perlu untuk berhati-hati khususnya bagi para Hater dan kelompok lawan politik yang gemar memproduksi isu-isu hoax dan fitnah dalam menyerang lawan poltiknya tak terkecuali kepada Maruf Amin.

Ada sosok yang luar biasa , Ulama khos (bahasa pesantren artinya linuwih, golongan kekasih Alloh), yang akan melindungi para murid dan keturunannya jika sampai diganggu dan didzolimi. Semua hasanah keilmuan Islam Ahlussunah wal jamaah meyakini itu. Kendati sudah meninggal dunia dan telah dikubur, namun ruh para wali masih bisa berhubungan dan menolong para santri dan anak keturunannya. Karna beliau-beliau tidak mati, hanya berpindah alam saja.

Siapa sosok linuwih di belakang KH Ma'ruf Amin itu ? tidak lain adalah kakek buyutnya sendiri, Ulama khos yang sangat terkenal di Saudi pada masanya dan juga sejumlah negara Islam lainnya. Ia adalah Syeh Nawawi Al Bantani (berasal dari Banten).




NU Online


Syekh Nawawi Al Bantani, seorang ulama besar asal Banten yang pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram. Jika saja Prabowo tau, mungkin Ia akan pilih KH Maruf Amin sebagai cawapresnya.

Sebagaimana ditulis detik.com, Ahmad Muayyad (40), anak ke-6 Ma'ruf Amin, membenarkan bahwa ayahnya adalah salah satu cicit dari Syekh Nawawi Al Bantani. Meskipun ayahnya lahir di Kresek, Tangerang, ia kemudian berjuang mendirikan pesantren di tempat kelahiran kakek buyutnya di Tanara.

"Iya, beliau adalah cicitnya. Di sini tempat kelahiran Syekh Nawawi," ujarnya sebagaimana dikutip detik.com di Tanara, Serang, Banten, Jumat (10/8/2018).

Lalu, siapakah sebetulnya Syekh Nawawi Al Bantani tersebut?

Pada Jumat (13/7) lalu, saat haul ke-125 Syekh Nawawi, Ma'ruf Amin bercerita siapa sosok tersebut.

Ma'ruf mengatakan Syekh Nawawi merupakan putra Kampung Tanara, Banten, yang meninggalkan Tanah Air untuk belajar ilmu agama di Timur Tengah. Ia kemudian dikenal sebagai pemimpin ulama di daratan Saudi Arabia dan dikenal sebagai ulama besar pada abad ke-14 H.

Nama Syekh Nawawi disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Arab Al Munjid. Di kamus tersebut, hanya ada dua orang Indonesia yang disebutkan, yaitu An Nawawi dan Sukarno.

"Di Munjid tersebut disebut Syekh Nawawi seorang Jawa yang adalah ahli fikih mazhab Syafi'i, seorang ahli tasawuf, unggul dalam bidang tafsir dilahirkan di Jawa kemudian pindah ke Mekah," kata Ma'ruf Amin.




Syeh Nawari Al Bantani (dream.co.id)


Sosok Syekh Nawawi sangat produktif dalam menyusun kitab. Kitabya hampir ratusan karya mulai dari tasawuf, tafsir, ilmu fikih, dan tasawuf. Kitabnya dijadikan rujukan di Mesir dan Libya dan jadi sumber penelitian.

Di samping melahirkan karya, Syekh Nawawi menjadi guru dari banyak ulama Indonesia. Beberapa muridnya yang dikenal adalah Hasyim Asyari pendiri Nahdatul Ulama, KH Kholil Bangkalan, sampai Ahmad Dahlan, yang juga pendiri Muhammadiyah.

"Hampir seluruh organisasi Islam di Indonesia ternyata didirikan oleh murid beliau," ujarnya sebagaimana dikutip detik.com

Demikianlah kisah dari kakek buyut KH Ma'ruf Amin. Bukan orang sembarangan kan ? Jika murid-muridnya saja begitu sangat keramat seperti KH Kholil Bangkalan dan KH Hasyim As'ary , bagaimana dengan gurunya ?

Maka sekali lagi bagi para hater berpikir ulanglah untuk menghujat KH Ma'ruf Amin secara pribadi. Karna kalau beliau sampai lapor kepada kakek buyutnya bisa tak terduga urusan. Betapa banyak orang yang kewalat dengan Gus Dur dan semoga itu menjadi pelajaran.

Bersaing politik boleh saja dan akan lebih mendidik jika adu program bukan menghujat secara pribadi karna hal itu akan menjadi urusan pribadi yang lebih sulit diselesaikan. Wallohu a'alam. **

baca sumber

close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==