Rustam: Pilih Mana, Pemimpin Berutang untuk Kesejahteraan atau Tidak Berutang tapi Tak Berbuat Banyak



AKURAT.CO Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim memberikan dua pilihan tipe kepada masyarakat dalam memilih pemimpin Negara ke depan. Pilihan tersebut tidak jauh dari permasalahan utang serta infrastruktur.

“Anda pilih mana? Pemimpin yang terpaksa berutang untuk membangun infrastruktur demi kesejahteraan rakyatnya? Atau pemimpin yang tidak berutang. tapi juga tidak berbuat banyak bagi rakyatnya,” tanya @RustamIbrahim, melalui sosial media Twitter, Jumat (25/1/2019).


Voter Education
@RustamIbrahim
 Anda pilih mana? Pemimpin yang terpaksa berutang untuk membangun infrastruktur demi kesejahteraan rakyatnya? Atau pemimpin yang tidak berutang. tapi juga tidak berbuat banyak bagi rakyatnya.

11
8:08 AM - Jan 25, 2019 · Palembang, South Sumatra
Twitter Ads info and privacy
See Voter Education's other Tweets
Dia memberi contoh, semasa Soeharto memimpin Negara, justru utang yang digunakan bukan untuk konsumtif pribadi. Pada 1998 lalu, utang pemerintah di era Soeharto berada di kisaran Rp551,4 triliun, sementara Produk Domestik Brutonya (PDB) berada di kisaran Rp955,6 triliun dengan tingkat rasio utang sebesar 57,7 persen.

“Dalam soal utang untuk kesejahteraan rakyat Jokowi seperti Soeharto. Soeharto berutang banyak untuk kesejahteraan rakyat. Arsitek ekonomi Soeharto dipimpin Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dari Fakultas Ekonomi UI. Arsitek ekonomi Jokowi Dr. Sri Mulyani dari Fakultas Ekonomi UI,” katanya.


Voter Education
@RustamIbrahim
 Dalam soal utang untuk kesejahteraan rakyat Jokowi seperti Soeharto. Soeharto berutang banyak untuk kesejahteraan rakyat. Arsitek ekonomi Soeharto dipimpin Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dari Fakultas Ekonomi UI. Arsitek ekonomi Jokowi Dr. Sri Mulyani dari Fakultas Ekonomi UI.

14
8:13 AM - Jan 25, 2019 · Palembang, South Sumatra
Twitter Ads info and privacy
See Voter Education's other Tweets
Kerap utang dianggap menjadi beban masyarakat yang menanggungnya, dirinya justru tidak merasakan beban tersebut. Sebagai Warga Negara Indonesia, menurutnya, hanya menjalankan kewajiban untuk membayar pajak. Berbeda untuk golongan menengah ke bawah yang dibebaskan dari pajak tersebut.

“Kalau dikatakan utangnegara memberatkan anak cucu, saya & anak-anak saya tidak merasakannya. Saya tidak ikutan bayar utangSoeharto, juga anak-anak saya. Saya cuma bayar pajak penghasilan, PPN, kendaraan, dan sebagainya. Dan rakyat kecil tidak membayar pajak tapi menikmati hasil pembangunan,” ujarnya.


Voter Education
@RustamIbrahim
 Kalau dikatakan utang negara memberatkan anak cucu, saya & anak2 saya tidak merasakannya. Saya tidak ikutan bayar utang Soeharto, juga anak2 saya. Saya cuma bayar pajak penghasilan, PPN, kenderaan, dsb. Dan rakyat kecil tidak membayar pajak tapi menikmati hasil pembangunan.

46
8:24 AM - Jan 25, 2019 · Palembang, South Sumatra
Twitter Ads info and privacy
18 people are talking about this
Sebelumnya Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, bahwa pembangunan infrastruktur tanpa utang sangat memungkinkan dilakukan, sehingga tidak membebani anggaran negara (APBN).

Sebagai mantan investor infrastruktur, Sandi mengaku pernah menjalankannya dengan membangun beberapa proyek besar tanpa membebani uang rakyat.

Sebagaimana diketahui, Sandi (sapaan akrab Sandiaga Uno) ini berjanji apabila dirinya terpilih bersama capres Prabowo Subianto, maka pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia tetap dilanjutkan dan ditingkatkan.

Namun dengan pendekatan yang berbeda. Pendekatan yang dimaksud, kata dia, adalah mengandalkan sektor kemitraan dengan swasta atau lewat penganggaran dengan dana jangka panjang. []

baca sumber

close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==