Tentu kamu tahu jika Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta sekarang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bukan? Nah, rupanya hal ini memberikan masalah, pernah beredar kabar bahwa pada saat menjabat sebagai Menteri, pihaknya kelebihan dana sertifikasi guru sebesar Rp 23,3 T.
Soal dana sertifikasi yang kelebihan tersebut memang benar, namun apakah bisa membuktikan bahwa Pak Anies melakukan penggelapan seperti kabar yang beredar?
Ternyata salah. Anggaran tersebut bukanlah anggaran Kemendikbud, namun dari Kementerian Keuangan.
"Jadi terbalik pemahaman yang ada di publik. Tunjangan profesi guru itu anggaran siapa? Anggaran Kemendikbud atau anggaran Kementerian Keuangan ke daerah? Itu anggaran transfer daerah. Jadi dari Kementerian Keuangan dikirim ke pemda," kata Anies Baswedan di kediamannya, Jalan Lebak Bulus II, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat 14 Oktober 2016 (viva.co.id).
Referensi pihak ketiga
Pihak Anies pun harusnya diberi pujian, sebab Kemendikbud melaporkan kelebihan anggaran itu. Pasalnya, tunjangan yang dianggarkan berlebih karena beberapa guru yang pensiun, mutasi dan tidak aktif namun namanya masih tercatat.
Hoax pun tak tanggung-tanggung menyerang, Pak Anies juga pernah dikabarkan rumahnya digerebek Polri dan KPK terkait kasus korupsi dana Frankfrut Book Fair yang semakin membuat pihak yang senang dengan kabar tersebut merasa di atas angin.
Padahal isu tersebut juga bohong. Fitnah yang teramat keji dan sangat mengganggu.
"Sehubungan dengan pemberitaan di media online soal penggerebekan, berita tersebut tidak benar atau bohong (hoax) karena tidak ada kegiatan penggerebekan oleh Polri," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul, Sabtu (tribunnews.com, 25/2/2017).
Sayang sekali, masyarakat selalu menelan mentah isu-isu dengan cepat, tanpa mau berpikir dengan tenang terlebih dahulu. Apa salahnya, sih, diam dulu, menunggu pernyataan pihak terkait dulu? Apa manfaatnya menyebarkan kabar yang belum tentu kebenarannya?
baca sumber
