Demo yang dilakukan oleh alumni 212 di depan DPRD Jakarta pada Jumat (8/9) kemarin, nampaknya masih menarik untuk kita bahas.
Sedikit kita telusuri, ternyata pendemo dari alumni 212 tersebut menuntut anggota DPRD menyetujui rencana Anies Baswedan untuk melepas kepemilikan saham pemprov di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk.
Tercatat pemprov memiliki saham sebesar 26,25 % dan jika dijual nilainya mencapai Rp. 1,2 Triliun.
Seperti yang dilansir dari situs detik.com, rencananya jika niat Gubernur DKI Jakarta tersebut disetujui oleh anggota dewan (DPRD), uang tersebut akan digunakan untuk membangun 100 sekolah dan perusahaan air bersih untuk warga Jakarta.
Anies Baswedan / Sumber : www.tribunnews.com
"Kami memandang dana itu lebih bermanfaat bila digunakan untuk pembangunan sekolah seperti ini. Kita bisa membangun lebih dari 100 sekolah seperti ini dengan dana yang ada itu bisa dapat 240 bisa, nah kita sudah ajukan kemudian ketua dewan menyampaikan belum diproses," tutur Anies.
Sedikit kita bahas lebih lanjut mengenai penjualan saham bir tersebut.
Uang 1,2 triliun mungkin saja cukup untuk membangun 100 gedung sekolah baru, namun apakah sekolah baru tersebut bisa efisien?
Bagaimana dengan dana pengelolaan sekolah tersebut nantinya? seperti gaji guru, karyawan TU dan masih banyak lainnya.
Saya rasa uang 1,2 triliun tersebut tidak efisien jika digunakan untuk membangun sekolah sebanyak itu.
Kenapa Anies tidak beralih ke ide memanfaatkan pemasukan dari kepemilikan saham tersebut?
Ilustrasi / Sumber : www.tribunnews.com
Mungkin nominalnya tidak sebesar hasil penjualan, namun pemasukan dari kepemilikan saham tersebut bisa digunakan untuk jangka panjang.
Jadi, dari pada ribut jual saham, kenapa tidak memanfaatkan hasil kepemilikan saham?
Toh nantinya kalaupun saham dijual, peredaran bir tetap tidak akan punah dari Jakarta.
baca sumber
