HRS Serukan Nobar Film PKI! Ekspresi Perlawanan terhadap Jokowi?



Dari Mekah, Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS), melontarkan seruan kepada masyarakat Indonesia untuk nonton bareng (nobar) Film Pengkhianatan G 30 S PKI di berbagai lokasi. Selain itu, Rizieq juga mengimbau agar bendera Merah Putih dipasang setengah tiang pada 30 September.



Jubir FPI Slamet Maarif. (tribunnews.com)
Tujuannya, menurut Jubir FPI Slamet Maarif, agar bangsa Indonesia tidak lupa sejarah. HRS, kata Slamet, tak ingin masyarakat lupa atas riwayat kekejaman dan kekerasan PKI di masa lampau.



Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo. (jakartainsight.com)
Sebelum HRS melontarkan seruan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo geram dan murka. Ia menuding KSAD Letjen Mulyono seorang penakut lantaran tidak berani memerintahkan prajuritnya untuk nobar film PKI.

Waketum Gerindra Fadli Zon. (jitunews.com)
Sementara itu, Waketum Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga sangat menyayangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang tidak memberikan perintah kepada prajurit TNI. Padahal, menurut Fadli, film PKI bagus untuk ditonton ulang.

Fadli menilai, TNI yang mempunyai tugas menjaga keamanan dan pertahanan negara, seharusnya berupaya serius untuk menghadang berkembangnya ideologi komunisme yang dalam konstitusi memang sudah dilarang.

Kenapa HRS dan Fadli Zon yang merepresentasikan kekuatan oposisi, bahkan juga Gatot Nurmantyo tiba-tiba begitu bersemangat untuk melontarkan seruan nobar film PKI? Apakah seruan itu murni untuk mengingatkan tragedi Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI atau memiliki tujuan politik menjelang Pilpres?

Presiden Jokowi. (ngalam.co)
Diakui atau tidak, selama ini Jokowi selalu dikesankan sebagai sosok pemimpin yang diselimuti kabut gelap hantu PKI. Efek dahsyat tabloid "Obor Rakyat" yang menggelontorkan isu hantu PKI benar-benar menjadi hantaman politik yang cukup telak bagi mantan Walikota Solo itu.

Persoalannya, begitu penting dan perlukah film yang diproduksi tahun 1984 yang disebut-sebut sarat dengan propaganda politik Orde Baru itu diputar ulang pada 30 September? Bukankah Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tidak pernah dicabut sehingga cukup ampuh dijadikan sebagai senjata untuk mencegah sekaligus memberangus berkembangnya ideologi komunis?

Kenapa rakyat mesti terus diteror dengan hantu PKI sampai-sampai HRS pun mesti repot-repot bikin
 seruan nobar film PKI? Bagaimana menurut teman-teman Ucers? ***

baca sumber

close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==